Minggu, 23 Agustus 2015

Pemeran utama

Jika kalian menjalani hidup layaknya kisah dalam ftv atau sinetron bahkan drama korea, yang selalu menyajikan cerita dengan alur yang begitu indah mengalir atau terlalu banyak konflik sehingga cerita tak kunjung selesai, mungkin inilah yang tepat untuk kita. Hidup kita layaknya sebuah sinetron dimana kita menjadi peran utama, kisah tak kunjung selesai hingga ajal menjemput. Sebenarnya sesudah kematian pun masih ada alur cerita yang harus di perankan sang pemeran utama. andai cerita hidup kita disiarkan dalam alat eletronik berbentuk persegi empat. kita bisa mengubah apa yang tidak seharusnya kita lakukan atau mengubah apa yang seharusnya kita lakukan , sehingga kita tidak mengambil suatu keputusan yang salah.

Kalau di antara kita ingin menjadi orang terkenal seperti selebritis, artis, pemain film. Mungkin kita ingin mengambil sebagai peran utama. Dimana banyak adegan yang ada kita didalamnya. Sama hal nya dengan kehidupan kita. Tak perlu khawatir sejak lahir kita sudah menjadi pemeran utama.



Kita juga sama seperti mereka, bahkan kita diiikuti 24 jam setiap harinya. Tanpa ada satu detik pun yang terlewat. Setiap kamera terus megawasi perbuatan kita seperti cctv, tapi kamera yang kita gunakan lebih canggih dan tidak terlihat. Tapi jika kita tau, maka kita akan bersikap hati-hati ketika kita mengubah adegan satu ke adegan lainnya. Dalam crew film ada pula seorang sutradara yang siap memperbaiki setiap adegan yang kita perankan. Dalam kehidupan nyata itu pun ada. tapi sang sutradara tidak melontarkan secara langsung adegan mana yang kurang tepat. Sang sutradara dalam kehidupan nyata membiarkan kita mengubah sendiri adegan yang salah dalam diri kita, tentu jika kita mencari kesalahan dan memperbaikinya agar akting kita lebih baik.

Sebuah film tidak akan ada jika tidak ada alur cerita yang diperankan, maka penulis skenario lah yang sangat berperan besar dalam membuat sebuah film. Ia memang sudah menuliskan sebuah cerita untuk masing-masing sang pemeran utama. Tapi terkadang sutradara dan editor mengubah alur ceritanya. Membuat sang pemeran utama bingung dengan alur ceritanya. Tenang jangan bingung sang sutradara yang akan memberitahu bagaimana caranya.

Nah.. itu hanya sebuah gambaran tentang kehidupan kita yang sebenarnya,. Sang sutradara dengan sebutan buku panduan suci atau petunjuk manusia yang mengatur si pemeran utama untuk membuat kisah yang seperti apa. TAKDIR.. ingat takdir ada yang bisa di ubah dan ada yang tidak bisa diubah, tentu saja. Pemeran utama hanya bisa mengubah apa yang bisa ia ubah. Tanpa mengubah skenario ynag telah di buat. Sang penulis cerita pun memiliki alasan. mengapa terkadang ia tidak menuliskan saja alur cerita tanpa air mata, pertengkaran, adu domba, kemarahan, bimbang dan segala bentuk kata yang menyedihkan. Si pemeran utama bertanya kenapa sang penulis tidak menuliskan saja kisah yang membahagiakan dan hanya ada tawa disana ? ini yang perlu kita pelajari. Kita mungkin tau jika film yang baik dan memiliki nilai yang positif untuk kehidupan ada hikmah didalamnya. Kurang lebih itulah alasan mengapa sang penulis skenario menuliskan kisah yang tidak selalu baik dan indah untuk pemeran utama. Tinggal pemeran utama saja yang harus tau bagaimana menghadapi dan menjalannya.

Tapi pemeran utama juga harus memperhatikan tim editor yang disebut pola fikir. Walaupun kita sudah mendapatkan arahan dari sang sutradara. Tim editor tidak selalu mengiyakan apa yang dikatakan sang sutradara, tinggal pemeran utama sajalah yang harus memutuskan apa yang harus dia perbaiki. Eitsss,,, tapi harus hati-hati yah, ada kamera yang terus mengawasi. Jadi lakukan hal terbaik yang bisa di lakukan dan tinggalkan kelakuan yang tidak baik agar sang sutradara tidak marah-marah dan mengangap dirinya memang penting untuk pemeran utama sehingga tim editor tidak terlalu berperan banyak dalam mengubah alur cerita sang pemeran utama.

Hmmm,.. untuk kalian yang mengerti maksud saya dalam artikel ini.. sudah bisa membayangkan siapa itu pemeran utama, sang sutradara, sang penulis skenario dan kameramen serta editing..

So, akan saya beri tahu satu jawaban. Kita adalah PEMERAN UTAMA.. jalankan kehidupan kalian layaknya sebuah sinetron, tentu yang positif yahh... jangan ikuti adegan yang tidak baik. masalah dalam sebuah film atau sinetron ada solusinya, maka kehidupan kita ketika terkena masalah selalu ada solusinya. Don’t worry walaupun menjadi Pemeran Utama tidak selalu menyenangkan usahakan kita menjalani dan mengikuti alur cerita dengan sabar dan penuh kehati-hatian..

Terima kasih sudah membaca artikel saya, semoga bermanfaat.. INGAT .. KITA PEMERAN UTAMA yang jauh lebih baik :D merci :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar